Proses Industrialisasi memang menimbulkan efek negatif,dengan adanya bahan sisa industri, baik yang berbentuk cair, maupun yang berbentuk padat dapat berpengaruh dan menimbulkan banyak akibat bagi lingkungan sekitarnya. Bilamana sisa-sisa tersebut dilepaskan ke perairan bebas, akan terjadi perubahan nilai dari perairan itu baik kualitas maupun kuantitas sehingga perairan dapat dianggap tercemar.
Penyebab utama logam berat menjadi bahan pencemar berbahaya yaitu logam berat tidak dapat dihancurkan (nondegradable) oleh organisme hidup di lingkungan dan terakumulasi ke lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan membentuk senyawa komplek bersama bahan organic dan anorganik secara adsorbsi dan kombinasi. Biota air yang hidup dalam perairan tercemar logam berat, dapat mengakumulasi logam berat tersebut dalam jaringan tubuhnya. Faktor lingkungan perairan seperti pH, kesadahan, temperatur dan salinitas juga mempengaruhi daya racun logam berat. Penurunan pH air akan menyebabkan daya racun logam berat semakin besar.
Bagian Barat Teluk Jakarta
Dari hasil analisa menunjukkan bahwa kadar logam berat (Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni) dalam sedimen yang ditemukan didominasi oleh logam Seng (Zn) dengan urutan sebagai berikut Zn > Cu > Pb > Ni > Cd baik pada bulan Juni 2003 maupun September 2003. Pada bulan Juni 2003 kisaran logam berat Zn = 82,18-533,59 ppm, Cu = 15,81-193,75 ppm,Pb = 8,49-31,22 ppm, Ni = 5,95–21,69 ppm dan Cd = 0,08-0,47 ppm. Sedangkan pada bulan Agustus 2003 logam berat Zn berkisar antara 84,12-258,82 ppm, Cu = 13,81-63,45 ppm, Pb = 13,08-27,95 ppm, Ni = 5,98-10,83 ppm dan Cd = <0,001-0,20 ppm.
Hampir semua logam yang diukur ditemukan di perairan bagian Barat Teluk Jakarta dalam jumlah relatif tinggi, kecuali cadmium (Cd) ditemukan dalam jumlah sangat kecil (< 0,001 – 0,47 ppm). Lokasi ditemukannya logam berat dalam kadar tinggi tersebut merupakan lokasi pembuangan limbah dari PLTU dan tempat bersandar kapal-kapal yang selesai bongkar muat barang-barang yang diperlukan oleh industri danmasyarakat yang ada disekitar lokasi tersebut. Pada umumnya muara sungai mengalami proses terjadinya sedimentasi, dimana logam yang sukar mengalami proses pengenceran yang berada di kolom air lama kelamaan akan turun ke dasardan mengendap dalam sedimen, sehingga kadar logam tersebut cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dengan nilai pH yang bersifat basa (pH = 7,37-8,22 %o) di mana logam tersebut sukar larut dan akan mengendap ke dasar perairan.
Tingginya kadar logam berat dalam sedimen di perairan bagian Barat Teluk Jakarta menunjukkan bahwa terjadi akumulasi dalam sedimen, hal ini terlihat bahwa bagian Barat Teluk umumnya mempunyai karakter sedimen yang berupa lumpur halus dengan permukaan hitam Abu-abu dan berbau busuk.
Bagian Tengah Teluk Jakarta
Dari hasil analisa menunjukkan bahwa kadar logam berat (Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni) dalam sedimen yang ditemukan di perairan bagian Tengah Teluk Jakarta didominasi oleh logam Seng (Zn) seperti yang ada di bagian Barat Teluk Jakarta dengan urutan sebagai berikut Zn > Cu > Pb > Ni > Cd.
Hampir semua logam yang diukur ditemukan di perairan bagian Tengah Teluk Jakarta dalam jumlah relatif tinggi, kecuali cadmium (Cd) ditemukan dalam jumlah sangat kecil (< 0,001 – 0,09 ppm). Lokasi ditemukannya logam berat tersebut merupakan lokasi pembuangan limbah dari air balas dari kapal-kapal yang bersandar kapal-kapal yang selesai bongkar muat barang-barang yang diperlukan oleh industri dan masyarakat yang ada disekitar lokasi tersebut. Kadar logam Zn, Pb dan Cu yang cukup tinggi dapat dibuktikan bahwa sedimen tersebut mengandung cangkang biota bentik seperti cangkang kerang (molluska-bivalvia), pecahan karang, cangkang cacing tabung dari famili Chaetopteridae dan foraminifera dengan tinggi kadar logam tersebut, sehingga biota yang hidup didalam sedimen telah mati.
Hasil pengamatan logam berat Cu di perairan bagian Tengah Teluk Jakarta yang berkisar antara 3,36-50,65 ppm.Sedangkan kadar Zn di perairan bagian Tengah Teluk Jakarta berkisar anatara 71,13-230,54 ppm. Kadar logam Ni di perairan bagian Tengah Teluk Jakarta ini.
Bagian Timur Teluk Jakarta
Dari hasil analisa kadar logam berat (Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni) dalam sedimen yang ditemukan di perairan bagian Timur Teluk Jakarta yang cukup tinggi pada umumnya adalah logam Seng (Zn) seperti yang ada di bagian Barat dan Tengah Teluk Jakarta dengan urutan sebagai berikut Zn > Cu > Pb > Ni > Cd.
Hampir semua logam yang diukur ditemukan di perairan bagian Timur Teluk Jakarta dalam jumlah relatip tinggi, kecuali cadmium (Cd) ditemukan dalam jumlah sangat kecil (< 0,001 – 0,35 ppm). Kadar logam berat yang cukup tinggi pada umumnya ditemukan pada lokasi-lokasi yang lebih dekat ke pantai, menunjukkan bahwa sumber logam tersebut berasal dari aktivitas di darat. Bagian Timur Teluk Jakarta kondisi sedimenya merupakan percampuran antara pasir berlumpur dimana komposisi sedimen tersebut berpori-pori cukup besar, dimana daya adsorbsi sedimen terhadap logam cukup rendah, sehingga kadar logam berat rendah.
Penyebab utama logam berat menjadi bahan pencemar berbahaya yaitu logam berat tidak dapat dihancurkan (nondegradable) oleh organisme hidup di lingkungan dan terakumulasi ke lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan membentuk senyawa komplek bersama bahan organic dan anorganik secara adsorbsi dan kombinasi. Biota air yang hidup dalam perairan tercemar logam berat, dapat mengakumulasi logam berat tersebut dalam jaringan tubuhnya. Faktor lingkungan perairan seperti pH, kesadahan, temperatur dan salinitas juga mempengaruhi daya racun logam berat. Penurunan pH air akan menyebabkan daya racun logam berat semakin besar.
Gambar 3.1 - Taluk Jakarta berwarna hitam |
Bagian Barat Teluk Jakarta
Dari hasil analisa menunjukkan bahwa kadar logam berat (Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni) dalam sedimen yang ditemukan didominasi oleh logam Seng (Zn) dengan urutan sebagai berikut Zn > Cu > Pb > Ni > Cd baik pada bulan Juni 2003 maupun September 2003. Pada bulan Juni 2003 kisaran logam berat Zn = 82,18-533,59 ppm, Cu = 15,81-193,75 ppm,Pb = 8,49-31,22 ppm, Ni = 5,95–21,69 ppm dan Cd = 0,08-0,47 ppm. Sedangkan pada bulan Agustus 2003 logam berat Zn berkisar antara 84,12-258,82 ppm, Cu = 13,81-63,45 ppm, Pb = 13,08-27,95 ppm, Ni = 5,98-10,83 ppm dan Cd = <0,001-0,20 ppm.
Hampir semua logam yang diukur ditemukan di perairan bagian Barat Teluk Jakarta dalam jumlah relatif tinggi, kecuali cadmium (Cd) ditemukan dalam jumlah sangat kecil (< 0,001 – 0,47 ppm). Lokasi ditemukannya logam berat dalam kadar tinggi tersebut merupakan lokasi pembuangan limbah dari PLTU dan tempat bersandar kapal-kapal yang selesai bongkar muat barang-barang yang diperlukan oleh industri danmasyarakat yang ada disekitar lokasi tersebut. Pada umumnya muara sungai mengalami proses terjadinya sedimentasi, dimana logam yang sukar mengalami proses pengenceran yang berada di kolom air lama kelamaan akan turun ke dasardan mengendap dalam sedimen, sehingga kadar logam tersebut cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dengan nilai pH yang bersifat basa (pH = 7,37-8,22 %o) di mana logam tersebut sukar larut dan akan mengendap ke dasar perairan.
Tingginya kadar logam berat dalam sedimen di perairan bagian Barat Teluk Jakarta menunjukkan bahwa terjadi akumulasi dalam sedimen, hal ini terlihat bahwa bagian Barat Teluk umumnya mempunyai karakter sedimen yang berupa lumpur halus dengan permukaan hitam Abu-abu dan berbau busuk.
Bagian Tengah Teluk Jakarta
Dari hasil analisa menunjukkan bahwa kadar logam berat (Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni) dalam sedimen yang ditemukan di perairan bagian Tengah Teluk Jakarta didominasi oleh logam Seng (Zn) seperti yang ada di bagian Barat Teluk Jakarta dengan urutan sebagai berikut Zn > Cu > Pb > Ni > Cd.
Hampir semua logam yang diukur ditemukan di perairan bagian Tengah Teluk Jakarta dalam jumlah relatif tinggi, kecuali cadmium (Cd) ditemukan dalam jumlah sangat kecil (< 0,001 – 0,09 ppm). Lokasi ditemukannya logam berat tersebut merupakan lokasi pembuangan limbah dari air balas dari kapal-kapal yang bersandar kapal-kapal yang selesai bongkar muat barang-barang yang diperlukan oleh industri dan masyarakat yang ada disekitar lokasi tersebut. Kadar logam Zn, Pb dan Cu yang cukup tinggi dapat dibuktikan bahwa sedimen tersebut mengandung cangkang biota bentik seperti cangkang kerang (molluska-bivalvia), pecahan karang, cangkang cacing tabung dari famili Chaetopteridae dan foraminifera dengan tinggi kadar logam tersebut, sehingga biota yang hidup didalam sedimen telah mati.
Hasil pengamatan logam berat Cu di perairan bagian Tengah Teluk Jakarta yang berkisar antara 3,36-50,65 ppm.Sedangkan kadar Zn di perairan bagian Tengah Teluk Jakarta berkisar anatara 71,13-230,54 ppm. Kadar logam Ni di perairan bagian Tengah Teluk Jakarta ini.
Bagian Timur Teluk Jakarta
Dari hasil analisa kadar logam berat (Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni) dalam sedimen yang ditemukan di perairan bagian Timur Teluk Jakarta yang cukup tinggi pada umumnya adalah logam Seng (Zn) seperti yang ada di bagian Barat dan Tengah Teluk Jakarta dengan urutan sebagai berikut Zn > Cu > Pb > Ni > Cd.
Hampir semua logam yang diukur ditemukan di perairan bagian Timur Teluk Jakarta dalam jumlah relatip tinggi, kecuali cadmium (Cd) ditemukan dalam jumlah sangat kecil (< 0,001 – 0,35 ppm). Kadar logam berat yang cukup tinggi pada umumnya ditemukan pada lokasi-lokasi yang lebih dekat ke pantai, menunjukkan bahwa sumber logam tersebut berasal dari aktivitas di darat. Bagian Timur Teluk Jakarta kondisi sedimenya merupakan percampuran antara pasir berlumpur dimana komposisi sedimen tersebut berpori-pori cukup besar, dimana daya adsorbsi sedimen terhadap logam cukup rendah, sehingga kadar logam berat rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar